A.
ILMU,
PENGETAHUAN, ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN SENI
Menurut bahasa, arti kata ilmu
berasal dari bahasa Arab (ilm), bahasa Latin (science) yang berarti tahu atau
mengetahui atau memahami. Sedangkan menurut istilah, ilmu adalah pengetahuan
yang sistematis atau ilmiah. Perbedaan ilmu dan pengetahuan yaitu : Secara
umum, Pengertian Ilmu merupakan kumpulan proses kegiatan terhadap suatu kondisi
dengan menggunakan berbagai cara, alat, prosedur dan metode ilmiah lainnya guna
menghasilkan pengetahuan ilmiah yang analisis, objektif, empiris, sistematis
dan verifikatif. Sedangkan pengetahuan (knowledge ) merupakan kumpulan fakta
yang meliputi bahan dasar dari suatu ilmu, sehingga pengetahuan belum bisa
disebut sebagai ilmu, tetapi ilmu pasti merupakan pengetahuan.
Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Pengertian Ilmu diartikan sebagai pengetahuan tentang
suatu bidang yang disusun secara sistematis menurut metode ilmiah tertentu yang
dapat digunakan untuk menerangkan kondisi tertentu dalam bidang pengetahuan.
Sedangkan dalam Wikipedia Indonesia,
Pengertian Ilmu/ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menemukan,
menyelidiki dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai bentuk kenyataan
dalam alam manusia.
Pengertian
Pengetahuan - Pengetahuan ialah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan
terjadi melalui panca indera manusia
yaitu : indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Soekidjo, Notoadmodjo 2003). (Pengertian Pengetahuan Menurut Para Ahli).
Definisi Pengetahuan - Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui, segala
sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal (mata pelajaran) (Tim penyusun
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002).
Tingkat
Pengetahuan
Benjamin Bloom
(1956), seorang ahli pendidikan, membuat klasifikasi (taxonomy)
pertanyaan-pertanyaan yang dapat dipakai untuk merangsang proses berfikir pada
manusia. Menurut Bloom kecakapan berfikir pada manusia dapat dibagi dalam 6
kategori yaitu :
Pengetahuan (knowledge)
Mencakup
ketrampilan mengingat kembali faktor-faktor yang pernah dipelajari.
Pemahaman (comprehension)
Meliputi
pemahaman terhadap informasi yang ada.
Penerapan (application)
Mencakup
ketrampilan menerapkan informasi atau pengetahuan yang telah dipelajari ke
dalam situasi yang baru.
Analisis (analysis)
Meliputi
pemilahan informasi menjadi bagian-bagian atau meneliti dan mencoba memahami
struktur informasi.
Sintesis (synthesis)
Mencakup
menerapkan pengetahuan dan ketrampilan yang sudah ada untuk menggabungkan
elemen-elemen menjadi suatu pola yang tidak ada sebelumnya.
Evaluasi (evaluation)
Meliputi
pengambilan keputusan atau menyimpulkan berdasarkan kriteria-kriteria yang ada biasanya pertanyaan memakai kata:
pertimbangkanlah, bagaimana kesimpulannya.
Pengukuran
Pengetahuan
Menurut Soekidjo
(2003) pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi
yang ingin diukur dari subyek penelitian atau responden.
Cara Memperoleh
Pengetahuan
Menurut Soekidjo
(2005) cara untuk memperoleh pengetahuan ada 2 yaitu :
Cara Tradisional
atau Non Ilmiah
a. Cara coba salah (Trial and error)
Cara ini telah
dipakai orang sebelum adanya kebudayaan bahkan mungkin sebelum adanya
peradaban. Pada waktu itu seseorang apabila menghadapi persoalan atau masalah,
upaya pemecahannya dilakukan dengan coba-coba saja. Bahkan sampai sekarang pun
metode ini masih sering dipergunakan, terutama oleh mereka yang belum atau
tidak mengetahui suatu cara tertentu dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
b. Cara kekuasaan atau otoritas
Para pemegang
otoritas, baik pemimpin pemerintahan, tokoh agama maupun ahli ilmu pengetahuan
pada prinsipnya mempunyai mekanisme yang sama di dalam penemuan pengetahuan.
Prinsip ini adalah orang lain menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang
mempunyai otoritas, tanpa terlebih dahulu menguji atau membuktikan kebenarannya
baik berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran sendiri. Hal ini
disebabkan karena orang yang menerima pendapat tersebut menganggap bahwa apa
yang ditemukannya adalah sudah benar.
c. Berdasarkan pengalaman pribadi
Hal ini
dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.
d. Melalui jalan pikiran
Sejalan dengan
perkembangan kebudayaan umat manusia, cara pikir manusia pun ikut berkembang.
Dari sini manusia telah mempu menggunakan penalarannya dalam memperoleh
pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia
telah menggunakan jalan pikirannya.
Cara Modern atau
Cara Ilmiah
Cara baru atau
modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan
ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah
Pengertian ilmu
pengetahuan adalah
Pengertian ilmu
pengetahuan adalah sebuah sarana atau definisi tentang alam semesta yang
diterjemahkan kedalam bahasa yang bisa dimengerti oleh manusia sebagai usaha
untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu. dalam kata lain dapat kita
ketahui definisi arti ilmu yaitu sesuatu yang didapat dari kegiatan membaca dan
memahami benda-benda maupun peristiwa, diwaktu kecil kita belajar membaca huruf
abjad, lalu berlanjut menelaah kata-kata
dan seiring bertambahnya usia secara sadar atau tidak sadar sebenarnya
kita terus belajar membaca, hanya saja yang dibaca sudah berkembang bukan hanya
dalam bentuk bahasa tulis namun membaca alam semesta seisinya sebagai usaha
dalam menemukan kebenaran. Dengan ilmu maka hidup menjadi mudah, karena ilmu
juga merupakan alat untuk menjalani kehidupan.
Macam-macam
pengertian ilmu
Ilmu adalah panduan atau petunjuk yang
diberikan oleh Tuhan kepada manusia sebagai
bekal untuk menjadi khalifah dalam mengelola dunia, ibarat ketika kita
membeli suatu barang elektronik maka dibekali buku panduan oleh produsenya
untuk dipelajari sehingga dapat menemukan cara terbaik dalam menggunakan,
merawat dan memperbaiki barang elektronik tersebut. Ilmu adalah cahaya sebagai penerang langkah
kehidupan serta bekal untuk mengenal Tuhan.
Ilmu merupakan alat untuk membedakan antara orang yang mengetahui dengan
tidak mengetahui. Tuhan akan meninggikan derajat orang-orang berilmu apabila
mengamalkan ilmunya. Derajat orang berilmu yang bermanfaat itu lebih tinggi
dari ahli ibadah. Ilmu itu jauh lebih
baik dari pada harta.
Sumber-sumber
ilmu
Kabar yang dapat dipercaya.
Indera lahir maupun batin.
Akal berupa nalar maupun intelektual
Intuisi
Jenis-jenis ilmu
Ilmu abadi yaitu pengetahuan yang diberikan
oleh Tuhan kepada manusia dalam bentuk kitab suci alquran dan hadist yang
disampaikan kepada manusia melalui perantara rasul sebagai utusan Tuhan, ilmu
jenis ini merupakan suatu bentuk yang sudah pasti benar dan tidak berubah serta
dapat dibuktikan dalam situasi,kondisi dan zaman apapun.
Ilmu yang dicari yaitu pengetahuan yang
didapat oleh manusia sebagai hasil dari usaha mencari suatau definisi alam
semesta, ilmu jenis ini dapat berubah entah itu bertambah maupun berkurang
sesuai dengan hasil riset penemuan manusia sebagai makhluk yang dibekali akal.
sebuah ilmu bisa dianggap benar dimasa lalu namun bisa jadi sudah tidak cocok
dimasa depan ketika dilakukan penelitian baru. Jadi ada dua jalan besar yang
bisa kita tempuh sebagai usaha dalam mencari ilmu pengetahuan, cara pertama
yaitu dengan melihat buku panduan yang diberikan oleh Tuhan lalu memcocokan
dengan alam semesta sehingga dapat digunakan sebagai pedoman dalam menjalani
hidup. cara kedua yaitu dengan melakukan riset sendiri sebagai usaha mencari
dan mengumpulkan pengertian tentang alam serta peristiwa yang terjadi.
mengingat sungguh berharganya sebuah ilmu maka ada berbagai macam fungsi yang
dapat dilihat disini, jadi apa pengertian ilmu menurutmu? kita dilahirkan ke
dunia ini dalam keadaan kosong tanpa ilmu oleh karena itu wajib belajar agar
memperoleh kemudahan dalam menjalani hidup, selamat menuntut ilmu selagi masih
ada kesempatan karena batasanya yaitu dari lahir sampai masuk ke liang kubur
:-)
Teknologi
Pada pertengahan
abad ke-20, manusia telah mencapai kecukupan teknologi untuk kali pertama
meninggalkan atmosfer Bumi dan menjelajahi ruang angkasa. Teknologi adalah
keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi
kelangsungan, dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan teknologi oleh manusia
diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana.
Penemuan prasejarah tentang kemampuan mengendalikan api telah menaikkan
ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan roda telah membantu
manusia dalam beperjalanan, dan mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan
teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet,
telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia
untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global. Tetapi, tidak semua teknologi
digunakan untuk tujuan damai; pengembangan senjata penghancur yang semakin
hebat telah berlangsung sepanjang sejarah, dari pentungan sampai senjata
nuklir.
Teknologi telah
memengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak cara. Di banyak kelompok
masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi (termasuk ekonomi
global masa kini) dan telah memungkinkan bertambahnya kaum senggang. Banyak
proses teknologi menghasilkan produk sampingan yang tidak dikehendaki, yang
disebut pencemar, dan menguras sumber daya alam, merugikan, dan merusak Bumi
dan lingkungannya. Berbagai macam penerapan teknologi telah memengaruhi nilai
suatu masyarakat, dan teknologi baru seringkali mencuatkan
pertanyaan-pertanyaan etika baru. Sebagai contoh, meluasnya gagasan tentang
efisiensi dalam konteks produktivitas manusia, suatu istilah yang pada
awalnynya hanya menyangku permesinan, contoh lainnya adalah tantangan
norma-norma tradisional.
bahwa keadaan
ini membahayakan lingkungan, dan mengucilkan manusia; penyokong paham-paham
seperti transhumanisme dan tekno-progresivisme memandang proses teknologi yang
berkelanjutan sebagai hal yang menguntungkan bagi masyarakat, dan kondisi
manusia. Tentu saja, paling sedikit hingga saat ini, diyakini bahwa
pengembangan teknologi hanya terbatas bagi umat manusia, tetapi kajian-kajian
ilmiah terbaru mengisyaratkan bahwa primata lainnya, dan komunitas lumba-lumba
tertentu telah mengembangkan alat-alat sederhana, dan belajar untuk mewariskan
pengetahuan mereka kepada keturunan mereka.
Seni
Seni pada
mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari
ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas
manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang
mengandung unsur keindahan.
Seni sangat
sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai. Bahwa masing-masing individu
artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya,
masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium,
dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu.
B.
PANDANGAN
ISLAM TERHADAP IPTEKS
“Islam sangat
kompleks dalam hal mengatur dan menentukan apa yang terbaik untuk umatnya,
begitu juga dalam hal IPTEK dan Seni”
Didalam
pandangan Islam iptek bersifat netral yaitu iptek bisa memberikan dampak
positif dan negatif, sehingga islam memandang iptek berdasarkan niat , motivasi
, tujuan dan dampak penggunaannya.Oleh karena itu ILMU dan juga IMAN adalah
suatu hal yang tidak dapat dipisahkan , karena dengan ilmu dan iman yang baik
maka ilmu tersebut dapat dipastikan akan memberiakn manfaat dan dampak positif
bagi seluruh umat manusia.
Peran Islam
dalam perkembangan iptek dan seni pada dasarnya ada banyak. Pertama, menjadikan
Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan dan seni. Paradigma inilah yang
seharusnya dimiliki umat Islam, bukan paradigma sekuler seperti yang ada
sekarang. Paradigma Islam ini menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan
landasan pemikiran (qa’idah fikriyah) bagi seluruh ilmu pengetahuan. Ini bukan
berarti menjadi Aqidah Islam sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan,
melainkan menjadi standar bagi segala ilmu pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan
yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang yang
bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan. Kedua,
menjadikan Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai standar bagi
pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-hari. Standar atau kriteria inilah
yang seharusnya yang digunakan umat Islam, bukan standar manfaat
(pragmatisme/utilitarianisme) seperti yang ada sekarang. Standar syariah ini
mengatur, bahwa boleh tidaknya pemanfaatan iptek, didasarkan pada ketentuan
halal-haram (hukum-hukum syariah Islam). Umat Islam boleh memanfaatkan iptek
dan mengembangkan seni, jika telah dihalalkan oleh Syariah Islam. Sebaliknya
jika suatu aspek iptek dan seni telah diharamkan oleh Syariah, maka tidak boleh
umat Islam memanfaatkannya, walau pun ia menghasilkan manfaat sesaat untuk
memenuhi kebutuhan manusia.
Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi dunia, yang kini dipimpin oleh perdaban barat satu
abad terakhir ini, mencengangkan banyak orang di berbagai penjuru dunia.
Kesejahteraan dan kemakmuran material (fisikal) yang dihasilkan oleh
perkembangan iptek modern membuat orang lalu mengagumi dan meniru- niru gaya
hidup peradaban barat tanpa dibarengi sikap kritis trhadap segala dampak
negatif yang diakibatkanya.
Bukan hanya itu
saja, pengaruh barat tidak hanya pada bidang iptek saja, tetapi juga pada
bidang seni. Misalnya penyanyi di jaman sekarang sebagian besar memakai pakaian
yang sangat minim, dan tidak menutup aurat.
Kenyataan
menyedihkan tersebut sudah selayaknya menjadi cambuk bagi kita bangsa Indonesia
yang mayoritas muslim untuk gigih memperjuangkan iptek dan seni yang islami.
Pada dasarnya
kita hidup di dunia ini tidak lain untuk beribadah kepada Allah SWT. Ada banyak
cara untuk beribadah kepada Allah SWT seperti sholat, puasa, dan menuntut ilmu.
Menuntut ilmu ini hukumnya wajib. Seperti sabda Rasulullah SAW: “ menuntut ilmu
adalah sebuah kewajiban atas setiap muslim laki-laki dan perempuan”. Ilmu
adalah kehidupanya islam dan kehidupanya keimanan.
C.
LANDASAN
IPTEKS DALAM ISLAM
Ilmu pengetahuan yang terus
berkembang pesat dan membentuk cabang
ilmu masing-masing secara spesifik yang dikenal dengan disiplin ilmu.
Ilmu pengetahuan yang berisi tentang teori-teori yang telah dikembangkan dalam
bentuk aplikasi praktis itu disebut dengan teknologi, teknologi merupakan
bagian dari ilmu pengetahuan yang berkembang secara mandiri, menciptakan dunia
tersendiri. Akan tetapi teknologi tidak mungkin berkembang tanpa didasari ilmu
pengetahuan yang kokoh. Maka ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi satu
kesatuan tak terpisahkan. keduanya berkembang pesat dalam kehidupan manusia modern saat ini yang
memberikan manfaat dalam membantu manusia mencapai kesejahteraan hidup.
Kemajuan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi sekarang ini, tidak bisa dipungkiri, banyak
menghantarkan manusia kepada kemudahan efektivitas, dan efesiensi hidup. Dengan
IPTEK manusia telah mampu meraih apa yang dulu dianggap sesuatu yang mustahil.
Namun disisi lain, kemajuan IPTEK membawa akses negatif dan destruktif yang
merugikan dan mengancam keberlangsungan umat manusia dan alam lingkungan.
Proses dehumanisasi dan terancamnya keseimbangan ekologis dan kelestariannya
alam, merupakan imbas negatif dari kemajuan IPTEK. Oleh karena itu, ilmuwan
tidak cukup hanya dengan ilmunya saja, tetapi harus dibekali dengan iman dan
takwa.
Dengan begitu,
hasil-hasil kemajuan IPTEK akan dijadikan sebagai sarana bagi manusia untuk
mengeksiskan dirinya sebagai khalifah di bumi, di samping sebagai “abdun”,
hamba Allah. Ilmuwan yang beriman dan bertaqwa akan memanfaatkan kemajuan
IPTEK. Menjaga, memelihara, melestarikan, keberlangsungan hidup manusia dan
keseimbangan ekologi dan bukan untuk fasad fil ardh (Kerusakan di bumi). Firman
Allah SWT:
ظَهَرَ الْفَسَادُ
فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي
عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Artinya: “Telah
nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (QS.Ar.Ruum: 41)
Dari ayat
diatas, menjelaskan kerusakan yang
disebabkan oleh tangan-tangan manusia yang akan berdampak kembali pada manusia
itu sendiri. Fenomena ini telah terasa salah satunya disebabkan oleh
penyalahgunaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada dasarnya “ Ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam islam di arahkan untuk meningkatkan kualitas kemanusiaan.
IPTEK merupakan alat atau media bukan tujuan”.(Toto Suryana:2008:140) Oleh karena itu ilmu pengetahuan dan
teknologi jangan sampai mengatur manusia sebagai penciptannya. Untuk itu
diperlukan upaya-upaya untuk menyertakan nilai-nilai ke dalam IPTEK yang disebut dengan Islamisasi ilmu
pengetahuan,”Islamisasi ilmu pengetahuan bertujuan untuk menyertakan nilai-nilai
islam ke dalam ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ilmu tidak berdiri
sendiri di tempat netral, namun menjadi dasar pemikiran ilmiah saat
ini”.(Toto Suryana: 2008:140)
Cara islam
sendiri memfilter ilmu pengetahuan dan teknologi yaitu sesuai dengan paradigma
islam yaitu Aqidah islam sebagai dasar IPTEK dan syariat islam menjadi
standarisasi IPTEK,
D.
IPTEKS
DAN RAHMATAN LIL ALAMIN
Jakarta, 29/9/2010
(Kominfonewscenter) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak segenap
komponen bangsa untuk terus menciptakan rasa aman, rasa tenteram, kerukunan dan
sikap saling menghargai.
Dalam sambutan
pada pembukaan Muktamar XIV Persatuan Islam (Persis) di Kompleks Masjid
Aisyiah, Tasikmalaya, akhir minggu lalu, Persiden SBY juga mengajak segenap
komponen bangsa membangun peradaban Islam yang luhur dan agung di negeri ini,
dimana abad ke-21 ini peradaban akan ditandai oleh kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang membawa kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
”Peradaban
itulah yang harus kita tumbuhkembangkan sebagai manifestasi dari konsep Islam
sebagai rahmatan lil’alamin, Islam sebagai rahmat bagi semesta alam”, kata
Presiden Yudhoyono.
Presiden
mengemukakan implementasi konsep rahmatan lil’alamin sesungguhnya bertumpu pada
tiga dimensi utama, yaitu dimensi akidah, dimensi ilmiah dan dimensi akhlaqul
kharimah.
Dimensi akidah
akan menundukkan kita kepada Tuhan Yang Maha Pencipta. Dimensi ilmiah akan
menampilkan kita sebagai umat yang memiliki kecerdasan intelektual, kemandirian
dan daya saing. Dan dimensi akhlak mulia meniscayakan kita untuk mengembangkan
sikap lapang dada dan toleransi.
”Melalui ketiga
dimensi itu pula, kita dapat membangun tatanan dunia yang beradab dan penuh
harmoni”, kata Presiden.
Presiden menilai
tepat tema Muktamar Persis yang menegaskan peran Persis dalam menampilkan wajah
Islam sebagai rahmatan lil ’alamin, karena menegaskan dan meneguhkan kepada
kita semua bahwa Islam haruslah menjadi rahmat, memberi manfaat bagi manusia
dan alam sekitarnya.
Tema ini juga
penting karena mengajak kita semua untuk menampilkan wajah Islam yang teduh,
yang damai, dan yang mencerahkan, Islam yang membawa kemaslahatan bagi manusia
dan alam semesta.
Presiden
berharap para ulama Persis terus meningkatkan kualitas dakwah dengan memberikan
perhatian besar pada visi keislaman, visi kebangsaan dan visi kesejahteraan.
”Salurkan energi
positif keagamaan para Jami’yah Persis untuk bersama-sama dengan komponen
bangsa lainnya mengatasi berbagai masalah keumatan dan kebangsaan”, kata
Presiden.
Presiden juga
berharap Persis membangun terus kemitraan dengan pemerintah untuk meningkatkan
kesejahteraan umat., mengambil bagian dalam menjembatani dan membangun
kebersamaan sekaligus menebarkan keteduhan, kedamaian dan keteladanan, sehingga
Islam yang rahmatan lil’alamin sungguh dapat dirasakan dalam kehidupan
sehari-hari.
E.
AL
QURAN : SUMBER DAN INSPIRATORY PENGEMBANGAN IPTEKS
Al-Qur’an merupakan bagian yang tak
terpisahkan dalam semua aspek kehidupan masyarakat muslim. Al-Qur’an mempunyai
fungsi dan peranan penting dari berbagai sisi kehidupan yang terus berkembang.
Al-Qur’an dijadikan sebagai sumber hukum, inspirasi, pedoman, kepribadian,
kekuatan dan dasar dalam masyarakat muslim. Al-Qur’an menyimpan semua rahasia
isi alam. Alam menjadi kajian dan pembahasan yang menarik bagi para ilmuwan dan
teknolog dalam perjalanan perkembangan zaman. Rahasia yang ada di alam
seolah-olah tidak pernah habisnya. Sejarah telah membuktikan bahwa pada abad
pertengahan umat Islam mencapai puncak peradabannya.
Sejarah telah
membuktikan bahwa umat Islam mampu menguasai ilmu pengetahuan, sains dan
teknologi melebihi atau melampaui
kemampuan umat sebelumnya dan umat yang lain sezamannya. Umat Islam mampu
menguasai ilmu kedokteran, ilmu perbintangan, ilmu pasti, ilmu alam, ilmu
hitung dan berbagai disiplin ilmu lainnya. Semua hal itu tidak terlepas dari
peran dan aktivitas para ilmuwan muslim yang selalu menggali, mendalami,
memahami serta mencari berbagai rahasia alam dan ilmu pengetahuan yang
tersimpan dalam Al-Qur’an. Para ilmuwan muslim menempatkan Al-Qur’an sebagai sumber juga sebagai paradigma kerangka berpikir
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Banyak berbagai penemuan
para ilmuwan muslim yang sangat mengagumkan dalam dunia sains dan teknologi.
Dan ketika para
ilmuwan muslim atau umat Islam mulai mengabaikan, meninggalkan serta menjauhkan
kajian Al-Qur’an yang mendalam dari aktivitas keilmuan dan aktivitas kehidupan,
maka di situlah titik awal kemunduran umat Islam. Dan hal itu terus berlangsung
sampai saat ini, dan kalau ada kajian-kajian Al-Qur’an itu hanya sebatas kajian
biasa bukan kajian yang mendalam. Suatu kajian untuk menemukan rahasia alam
dalam Al-Qur’an. Al-Qur’an dan hadits telah dijadikan sebagai dasar bagi semua
aktivitas ilmiah dalam sejarah islam[1].
Maka wajarlah
apabila penemuan-penemuan ilmuwan muslim sekarang ini kurang begitu berarti
dibanding ilmuwan barat dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ketika puncak peradaban Islam, Al-Qur’an dijadikan sebagai sumber kajian dalam
ilmu pengetahuan sehigga mampu menemukan berbagai penemuan yang sangat luar
biasa dari barbagai disiplin ilmu dan teknologi, tapi sekarang Al-Qur’an hanya
dijadikan sebagai rujukan atau pembanding ketika ada penemuan baru dari ilmuwan
barat. Penemuan para ilmuwan dicocok-cocokan dengan Qur’an padahal penemuan itu
sudah ada ribuan tahun dalam Qur’an. Maka apabila para ilmuwan muslim atau Umat
Islam ingin kembali menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, umat Islam harus
kembali menjadikan Qur’an sebagai kajian utama yang mendalam,dalam istilah penulis
ialah Re-paradigma atau kembali menjadikan Qur’an sebagai kerangka berpikir
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
F.
MENGGALI
IPTEKS DALAM ALQURAN
Setiap dua tahun, Pemerintah kita
selain menyelenggarakan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) juga Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) Nasional. Pada
tahun 2013 ini, Seleksi Tilawatil Qur’an Nasional ke 22 dilaksanakan di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang lokasinya di Koba Kabupaten Bangka
Tengah. Provinsi Banten mengikutsertakan
semua cabang yaitu Tilawah, Tahfidz dan Tafsir Bahasa Arab dengan jumlah
rombongan sebanyak 85 orang sebagai kafilah terbanyak yang hampir sama
banyaknya dengan kafilah Provinsi DKI. Ajang STQ ini untuk memotivasi umat
Islam dalam menggali nilai-nilai yang terkandung dalam alQur’an, penghayatan
dan pengamalan nilai-nilai al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Diantara isi
dan kandungan al-Qur’an adalah ilmu pengetahuan.
Allah Swt
menurunkan wahyu yang pertama kepada Nabi Muhammad SAW surat Al-Alaq ayat 1-5
adalah perintah untuk membaca atau belajar dan menggunakan akalnya. “
Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan, Yang menciptakan manusia dari,
segumpal darah . Bacalah dan dari Tuhanmulah apa yang datang. Yang mengajarkan
dengan petunjuk, yang mengajarkan manusia apa-apa yang tidak
diketahuinya”.
Turunnya ayat
yang pertama tersebut, menunjukkan bersanya perhatian Islam terhadap ilmu
pengetahuan. Demikian pula ketika Allah
SWT mengangkat Adam AS sebagai manusia pertama menjadi khalifah-Nya di muka bumi dan bukan para
Malaikat-Nya karena adanya ilmu pengetahuan. Dalam Surat Al-Baqoroh ayat 31-32
Allah berfirman. “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman:
"Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar
orang-orang yang benar!" Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak
ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami;
sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”.
Dengan
dimilikinnya ilmu pengetahuan itu, Allah SWT memuliakan Adam AS sehingga
memerintahkan malaikat-Nya untuk bersujud kepada Adam AS. Allah Swt menempatkan
disisi Allah mempunyai derajat paling
tinggi di sisi Allah SWT. Dalam surat Al-Mujaadilah ayat 11 Allah berfirman”
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah
dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan
untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah,
niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Allah Swt.
memuliakan orang yang beriman dan berilmu pengetahuan, karena dengan bekal iman
mengantarkan manusia kepada ketinggian
di akhirat (filakhirati khasanah), dan ilmu pengetahuan membawa manusia kepada
ketinggian hidup di dunia (fid dunya khasanah).
Dalam mengangkat
seorang pemimpin, ajaran Islam mempersyaratkan memiliki ilmu pengetahuan yang
tinggi dan fisik yang sehat sebagaimana dinyatakan dalam surat Albaqoroh (2)
ayat 247 “Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah
mengangkat Thalut menjadi rajamu". Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut
memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan
daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi
(mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan
menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa". Allah memberikan
pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas
pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui.
Firmal Allah
tersebut di atas menunjukkan betapa tinggi penghargaan Islam kepada nilai-nilai
Ilmu dan nilai-nilai kesehatan. Bahkan
Allah SWT melarang manusia untuk melakukan suatu pekerjaan atau amal perbuatan
tanpa memiliki ilmunya sebagaimana diabadikan dalam Q.S. Al-Isra’(17) : 36).
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan
diminta pertanggungan jawabnya.”
Bukti kandungan
Iptek dalam al-Qur’an
Dalam Alqur’an
yang diturunkan 14 abad silam, ketika
ilmu astronomi masih terbelakang. Allah Swt berfirman dalam surah Az-Zariyat
[51] ayat 47: "Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan
sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya."
Pada awal abad
ke-20, fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dan ahli kosmologi Belgia, George
Lemaitre, secara teoretis menghitung dan menemukan bahwa alam semesta
senantiasa bergerak dan mengembang. Fakta ini dibuktikan juga dengan
menggunakan data pengamatan pada tahun 1929. Ketika mengamati langit dengan
teleskop, Edwin Hubble, seorang astronom Amerika, menemukan bahwa
bintang-bintang dan galaksi terus bergerak saling menjauhi.
''Sebuah alam
semesta, di mana segala sesuatunya terus bergerak menjauhi satu sama lain,
berarti bahwa alam semesta tersebut terus-menerus "mengembang".
Pengamatan yang dilakukan di tahun-tahun berikutnya memperkokoh fakta bahwa
alam semesta terus mengembang (Harun Yahya) . Dengan kata lain, dalam Al Qur'an
dikatakan bahwa alam semesta "mengalami perluasan atau mengembang".
Zagloul Mohamed
El-Naggar seorang ilmuwan Mesir , dalam ceramahnya di UIN Syarif Hidyatullah
tahun 2010 silam mengatakan, semakin maju ilmu pengetahuan dan teknologi
(Iptek), semakin terungkap pula keajaiban kitab suci Al Quran. "Al Quran
bukan buku ilmu pengetahuan,tetapi ayat-ayat mengenai alam semesta (kauniyah)
terbukti dalam penemuan-penemuan ilmiah di abad modern ini," Ia mengupas berbagai penemuan ilmiah mengenai
alam semesta yang mengamini hakikat kebenaran AlQuran. Ayat-6 Surat Al Thur, "Al Bahril
Masjuuri" (Demi lautan yang bergelombang) lautan yang di dalam tanah bawah
laut itu ada api, telah terbukti secara
ilmiah oleh para ahli geologi dan ilmu kelautan bahwa dasar semua samudra
dipanasi oleh jutaan ton magma yang keluar dari perut bumi. bahwa magma tersebut keluar melalui jaringan
rengkahan raksasa yang secara total merobek lapisan litosfir dan sampai
kelapisan astenosfir. "Para ilmuwan yang jujur akan kagum melihat
kepeloporan Al Qur’an dan hadis-hadis Nabi terkait petunjuk tentang fakta-fakta
ilmiah bumi, yang baru dapat dibuktikan pada akhir abad ke-20 seiring dengan
kemajuan iptek. Fakta ilmiah lain, yaitu Ayat 15 dan 16 Surat At Takwir:
"Fala Uqsimu bil khunnas. Al Jawaril Kunnas" (Maka sungguh Aku
bersumpah demi bintang-bintang. Yang beredar dan terbenam). Para ahli astronomi
pada akhir abad ke-20 menemukan fakta ilmiah, yaitu black hole (lubang hitam). Black hole adalah planet yang ditandai dengan
densitas yang tinggi dan gravitasi yang kuat, tempat zat dan semua bentuk
energi, termasuk cahaya, tidak mungkin lepas dari perangkapnya. Disebut lubang
hitam karena ia sangat gelap tak terlihat, dengan kecepatan geraknya
diperkirakan mencapai 300.000 km per detik. Black hole dianggap sebagai fase
tua kehidupan bintang, yang didahului ledakan dan zatnya kembali menjadi
nebula. "Fakta ini baru terungkap pada akhir abad ke-20, yakni 14 abad
setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW".
Alquran sejak 14 abad yang lalu dalam surat
An-Nisaa ayat 23 telah mengharamkan
pernikahan dekat, “Diharamkan atas kamu
(mengawini) ibu-ibumu, anak-anakmu yang perempuan, Saudara-saudara bapakmu yang
perempuan, saudara-sadara ibumu yang perempuyan, anak-anak perempuan dari
saudara-saudaramu yang laki-laki, saudara-saudara perempuanmu dari
saudara-saudaramu yang perempuan, ibu-ibumu yang menyusuimu, saudara-saudara
perempuan yang sepersusuan...”
Para pakar
genetika menyimpulkan, hasil kajian menunjukkan adanya penumpukan sifat-sifat
minder atau lemah yang terdapat dalam jiwa anak-anak hasil pernikahan dekat.
Hal ini kembali pada asal keturunan mereka yang memiliki gen sifat mundur, yang
mengakibatkan munculnya sifat keraguan atau kebimbangan yang merugikan dalam
kemampuan dan struktur organ tubuh anak untuk beradaptasi dengan lingkungan
yang berbeda. Bukti-bukti atas barus sebagian kecdil saja, tentu jika
dianalisis secara mendalam masih banyak ayat-ayat alqur’an yang mengandung
fakta ilmiah.
Soal !
1) Jelaskan
yang dimaksud Ilmu , Pengetahuan , Ilmu Pengetahuan , Teknologi , dan Seni?
2) Bagaimana
pandangan islam tentang Ipteks?
3) Apa
yang dijadikan Umat Islam paradigma Ipteks dan jelaskan?
4) Jelaskan
pendapat anda untuk memfilter perkembangan Ipteks?
5) sebutkan
apa yang ada di konsep rahmatan lil'alamin dalam Ipteks?
6) jelaskan
dimensi-dimensi yang mengimplementasi konsep rahmatan lil'alamin dalam Ipteks?
7) Jelaskan
Peran Al-Qur'an dalam perkembangan Ipteks?
8) Apa
yang menjadikan ilmuwan muslim tidak begitu berarti dari ilmuwan barat?
9) Apa
pendapat anda tentang Surah Al-Alaq ayat 1-5?
10) Sebutkan
dalil bahwa Al-Qur'an yang membuktikan bahwa penemuan-penemuan itu telah
diungkapkan dalam Al-Qur'an?
Do this hack to drop 2 lbs of fat in 8 hours
BalasHapusAt least 160k women and men are using a easy and secret "liquids hack" to drop 1-2 lbs every night while they sleep.
It's effective and it works all the time.
This is how to do it yourself:
1) Go grab a drinking glass and fill it with water half full
2) And now learn this proven HACK
you'll be 1-2 lbs lighter when you wake up!
Your Affiliate Money Making Machine is ready -
BalasHapusAnd getting it running is as easy as 1--2--3!
Here's how it works...
STEP 1. Choose affiliate products the system will advertise
STEP 2. Add PUSH BUTTON TRAFFIC (this ONLY takes 2 minutes)
STEP 3. Watch the system explode your list and sell your affiliate products on it's own!
Are you ready??
Your MONEY MAKING affiliate solution is RIGHT HERE