Tujuan : Mengetahui kerja enzim pada air liur
Dasar Teori :
Dasar Teori :
Di dalam rongga mulut bermuara tiga pasang glandula:
♫ Glandula parotis merupakan kelenjar ludah di dekat telinga, menyekresikan ludah yang mengandung enzim ptialin.
♫ Gladula submaksilaris merupakan kelenjar ludah di bawah rahang atas, menyekresikan ludah yang mengandung air dan lendir.
♫ Glandula submandibularis merupakan kelenjar ludah di bawalh lidah, menyekresikan ludah yang mengandung air dan lendir.
Saliva manusia merupakan hasil sekresi dari kelenjar parotis (25%), kelenjar submaksilaris (70%), dan kelenjar submandibularis (5%). Ketiga kelenjar tersebut menghasilkan ± 2,5 liter ludah setiap hari.
Karbohidrat
Karbohidrat dibagi menjadi 3 golongan yaitu:
Monosakarida (Gula Sederhana)
Semua monosakarida merupakan gula pereduksi dan paling mudah diserap oleh darah (dalam tubuh). Semua monosakarida larut dalam air dan umumnya berasa manis.
Glukosa (Gula Anggur)
Glukosa terdapat pada buah – buahan, madu, biji, akar, daun, dan di dalam darah. Glukosa paling mudah dibakar pada respirasi sel yaitu proses menghasilkan energi, CO2 dan uap air. Apabila kadar glukosa darah lebih tinggi dari harga normal, dinamakan hiperglikemia. Sedangkan apabila kadar glukosa lebih rendah dari harga normal, dinamakan hipoglikemia.
Fruktosa (Gula Buah)
Fruktosa terdapat pada buah – buahan dan madu. Pada madu, fruktosa bercampur dengan glukosa. Rasa fruktosa (gula buah) paling manis.
Galaktosa
Adalah monosakarida yang terdapat dalam susu.
Disakarida (Gula Kompleks)
Contoh – contoh disakarida:
Sukrosa (Gula Tebu)
Terdapat dalam buah, batang dan biji yang manis pada tumbuhan tingkat tinggi. Sukrosa tersusun atas glukosa dan fruktosa. Hal ini terbukti pada proses hidrolisis menggunakan asam dengan enzim sukrase, dihasilkan glukosa dan frutosa. Sukrosa bukan gula pereduksi.
Laktosa (Gula Susu)
Terdapat pada air susu hewan mamalia. Laktosa tersusun atas glukosa dan galaktosa. Pada proses hidrolisis menggunakan asam atau enzim lactase, sehingga dihasilkan glukosa dan galaktosa. Laktosa merupakan gula pereduksi.
Maltosa
Terdapat pada biji barli yang sedang berkecambah. Biji barli adalah sejenis padi – padian yang digunakan sebagai bahan pembuat wiski dan bir.
Polisakarida (Karbohidrat Kompleks)
Contoh – contoh:
Amilum
Merupakan bahan makanan cadangan pada biji, akar, batang, umbi dan kormus. Apabila pati dihidrolisis dengan air mendidih yang dibubuhi asam , akan terbentuk maltosa dan kemudian menjadi glukosa. Pati dalam keadaan dingin tidak larut dalam air, namun dalam keadaan mendidih dapat larut dalam air dan ketika dingin akan membentuk “jeli”.
Glikogen
Glikogen terdapat pada liver (hati) dan otot hewan vertebrata. Glikogen sering dinamakan pati hewan (animal starch) karena biasanya menjadi substansi makanan cadangan.
Selulosa
Merupakan bagian pokok pada tumbuhan. Selulosa tidak dapat dicerna oleh alat – alat pencernaan mamalia, kecuali pada hewan memamah biak karena di dalam saluran pencernaannya hidup bakteri dan protozoa yang mampu mencerna selulosa.
♫ Glandula parotis merupakan kelenjar ludah di dekat telinga, menyekresikan ludah yang mengandung enzim ptialin.
♫ Gladula submaksilaris merupakan kelenjar ludah di bawah rahang atas, menyekresikan ludah yang mengandung air dan lendir.
♫ Glandula submandibularis merupakan kelenjar ludah di bawalh lidah, menyekresikan ludah yang mengandung air dan lendir.
Saliva manusia merupakan hasil sekresi dari kelenjar parotis (25%), kelenjar submaksilaris (70%), dan kelenjar submandibularis (5%). Ketiga kelenjar tersebut menghasilkan ± 2,5 liter ludah setiap hari.
Karbohidrat
Karbohidrat dibagi menjadi 3 golongan yaitu:
Monosakarida (Gula Sederhana)
Semua monosakarida merupakan gula pereduksi dan paling mudah diserap oleh darah (dalam tubuh). Semua monosakarida larut dalam air dan umumnya berasa manis.
Glukosa (Gula Anggur)
Glukosa terdapat pada buah – buahan, madu, biji, akar, daun, dan di dalam darah. Glukosa paling mudah dibakar pada respirasi sel yaitu proses menghasilkan energi, CO2 dan uap air. Apabila kadar glukosa darah lebih tinggi dari harga normal, dinamakan hiperglikemia. Sedangkan apabila kadar glukosa lebih rendah dari harga normal, dinamakan hipoglikemia.
Fruktosa (Gula Buah)
Fruktosa terdapat pada buah – buahan dan madu. Pada madu, fruktosa bercampur dengan glukosa. Rasa fruktosa (gula buah) paling manis.
Galaktosa
Adalah monosakarida yang terdapat dalam susu.
Disakarida (Gula Kompleks)
Contoh – contoh disakarida:
Sukrosa (Gula Tebu)
Terdapat dalam buah, batang dan biji yang manis pada tumbuhan tingkat tinggi. Sukrosa tersusun atas glukosa dan fruktosa. Hal ini terbukti pada proses hidrolisis menggunakan asam dengan enzim sukrase, dihasilkan glukosa dan frutosa. Sukrosa bukan gula pereduksi.
Laktosa (Gula Susu)
Terdapat pada air susu hewan mamalia. Laktosa tersusun atas glukosa dan galaktosa. Pada proses hidrolisis menggunakan asam atau enzim lactase, sehingga dihasilkan glukosa dan galaktosa. Laktosa merupakan gula pereduksi.
Maltosa
Terdapat pada biji barli yang sedang berkecambah. Biji barli adalah sejenis padi – padian yang digunakan sebagai bahan pembuat wiski dan bir.
Polisakarida (Karbohidrat Kompleks)
Contoh – contoh:
Amilum
Merupakan bahan makanan cadangan pada biji, akar, batang, umbi dan kormus. Apabila pati dihidrolisis dengan air mendidih yang dibubuhi asam , akan terbentuk maltosa dan kemudian menjadi glukosa. Pati dalam keadaan dingin tidak larut dalam air, namun dalam keadaan mendidih dapat larut dalam air dan ketika dingin akan membentuk “jeli”.
Glikogen
Glikogen terdapat pada liver (hati) dan otot hewan vertebrata. Glikogen sering dinamakan pati hewan (animal starch) karena biasanya menjadi substansi makanan cadangan.
Selulosa
Merupakan bagian pokok pada tumbuhan. Selulosa tidak dapat dicerna oleh alat – alat pencernaan mamalia, kecuali pada hewan memamah biak karena di dalam saluran pencernaannya hidup bakteri dan protozoa yang mampu mencerna selulosa.
Alat dan Bahan : Tabung reaksi, pipet tetes, pembakar spiritus, indicator pH universal, air liur, larutan Fehling A dan Fehling B, kanji, NaOH 10% dan HCl 3,5 %.
Prosedur :Uji terhadap amilum
1. Masukkan larutan kanji kedalam tabung reaksi A dan B masing-masing 1 ml.
2. Masukkan 1 ml air liur kedalam tabung B kemudian kocok sampai rata dan biarkan selama 5 menit.
3. Ukur pH larutan kanji dalam tabung B dengan menggunakan indicator pH universal, kemudian catat hasilnya.
4. Masukkan masing-masing 3 tetes larutan Fehling A dan B kedalam tabung A dan B, kemudian dipanaskan diatas pembakar spiritus selama 1 menit.
5. Amati perubahan warna larutan pada tabung reaksi A dan B.
Uji lanjutan
1. Masukkan larutan kanji kedalam tabung reaksi C dan D masing-masing 1 ml.
2. Tambahkan 3 tetes HCl 3,5 % kedalam tabung reaksi C dan 3 tetes NaOH 10 % kedalam tabung reaksi B.
3. Ukur pH larutan kanji dengan menggunakan kertas indicator universal dan catat hasilnya.
4. Tambahkan 1 ml air liur masing-masing kedalam tabung reaksi C dan D, kemudian dikocok sampai rata dan biarkan selama 5 menit.
5. Uji kedua larutan tersebut dengan menggunakan larutan Fehling A dan B. Kemudian panaskan kedua larutan tersebut diatas pembakar spiritus selama lebih kurang 1 menit.
6. Amati perubahan warna larutan pada tabung reaksi C dan D.
Hasil Pengamatan :
pH
|
Tabung B
|
Tabung C
|
Tabung D
|
7
|
1
|
12
|
Tabung
|
Bahan dan Perlakuan
|
Warna
|
Hasil Uji
| |
+
|
-
| |||
A
|
Larutan kanji + Fehling A dan B
|
Keruh
|
√
| |
B
|
Larutan kanji + air liur + Fehling A dan B
|
Merah bata
|
√
| |
C
|
Larutan kanji + HCl + air liur + Fehling A dan B
|
Kuning
|
√
| |
D
|
Larutan kanji + NaOH + air liur + Fehling A dan B
|
Coklat
|
√
|
Pertanyaan :
- Bagaimanakah perubahan warna pada tabung A dan B? Apa arti perubahan warna tersebut?
- Mengapa pemberian HCl dan NaOH dilakukan lebih dahulu daripada airliur?
- Pada pH berapa enzim ptialin bekerja secara efektif?
Jawaban :
- Tabung A berubah warna menjadi keruh sedangkan tabung B berwarna merah bata.
- Karena HCl dan NaOH akan membuat larutan kanji menjadi asam (Tabung C)dan basa(Tabung D), sehingga ketika air liur dimasukkan, air liur akan menetralkan larutan pada Tabung C dan D.
- pHnya berkisar 7.
Kesimpulan :
Air liur berisi enzim ptialin yang mampu mendegradasi ikatan pati menjadi sebuah rantai linier. Ikatan pati dipecah menjadi dua buah ikatan gula (disakarida). Hasil akhir proses enzim ptialin adalah dua buah molekul glukosa yang dikenal dengan maltosa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar