PENGERTIAN SISTEM POLITIK MENURUT PARA PAKAR
1) David Easton
Dalam bukunya A
System Analisis of Political Life menyatakan bahwa sistem politik adalah
keseluruhan interaksiyang mengatur pembagian nilai-nilai secara autoritatif (
berdasarkan wewenang ) untuk dan atas nama masyarakat.
2) Gabriel Almond
Menyatakan bahwa sistem politik sebagai sistem
interaksi yang ada dalam masyarakat merdeka yang menjalankan sangsi integrasi
dan adaptasi.
3) Drs. Sukarna
Dalam buku sistem politik menyatakan bahwa sistem
politik adalah sekumpulan pendapat, prinsip, dll yang membentuk satu kesatuan
yang berhubungan satu sama lain untuk mengatur pemerintahan serta melaksanakan
dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau kelompok
individu satu sama lain atau dengan negara dan hubungan negara dengan negara.
4) Robert A Dahl
Menyatakan bahwa sistem politik adalah setiap pola
hubungan manusiawi yang bersifat langgeng yang melibatkan sampai pada tingkat
tertentu, pengendalian, pengaturan, pengaruh, kekuasaan, dan otoritas.
5) Prof. Sri Sumantri
Menyatakan bahwa sistem politik sebagai kelembagaan
dari hubungan antar manusia yang berupa hubungan antara suprastruktur dan
infrastruktur politik.
6) Samuel H. Bear
Dalam bukunya Pattrn
of Goverment, bahwa sistem politik memiliki empat variabel atau elemen
penting, meliputi:
1)
Kekuasaan
Sebagai cara untuk mencapai hak yang di inginkan
antara lain membagi sumbe-sumber diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
2)
Kepentingan
Sebagai tujuan-tujuan yang di kejar oleh pelaku-pelaku
atau kelompok politik.
3)
Kebijakan ( Policy )
Sebagai hasil dari interaksi antara kekuasaan dan
kepentingan, biasanya dalam bentuk peraturan perundang-undangan.
4)
Budaya Politik ( Politycal Culture )
Sebagai orientasi subyektif dari individu terhadap
sistem politik yang menyangkut nilai-nilai politik, sistem kepercayaan dan
sikap emosional.
PENGERTIAN BUDAYA POLITIK MENURUT PAKAR
1)
Alan R. Ball
Budaya politik
adalah suatu susunan yang terdiri dari sikap, kepercayaan, emosi dan
nilai-nilai masyarakat yang berhubungan dengan sistem politik dan isu-isu
politik.
2)
Austin Ranney
Budaya politik
adalah seperangkat pandangan-pandangan tentang politik dan pemerintahan yang
dipegang secara bersama-sama; sebuah pola orientasi-orientasi terhadap
objek-objek politik.
3)
Gabriel A. Almond dan G. Bingham Powell, Jr.
Budaya politik berisikan sikap,
keyakinan, nilai dan keterampilan yang berlaku bagi seluruh populasi, juga
kecenderungan dan pola-pola khusus yang terdapat pada bagian-bagian tertentu
dari populasi.
4)
Sidney Verba
Budaya politik adalah suatu sistem
kepercayaan empirik, simbol-simbol ekspresif dan nilai-nilai yang menegaskan
suatu situasi dimana tindakan politik dilakukan.
5)
Gabriel A. Almond
Budaya politik adalah dimensi psikologis dari sebuah
sistem politik yang juga memiliki peranan penting berjalannya sebuah sistem
politik.
6)
Miriam Budiardjo
Budaya politik adalah keseluruhan dari pandangan-pandangan
politik, seperti norma-norma, pola-pola orientasi terhadap politik dan
pandangan hidup pada umumnya.
7)
Marbun.
Budaya politik adalah pandangan politik yang
mempengaruhi sikap, orientasi, dan pilihan politik seseorang, dan budaya
politik ini lebih mengutamakan dimensi psikologis dari suatu sistem politik
yaitu sikap, sistem kepercayaan, simbol yang dimiliki individu dan yang
dilaksanakan dalam masyarakat.
8)
Larry
Diamond.
Budaya politik adalah keyakinan, sikap,
nilai-nilai, ide-ide, sentimen dan evaluasi suatu masyarakat tentang sistem
politik negeri mereka dan peran masing masing individu dalam sistem itu.
9)
Mochtar
massoed.
Budaya politik adalah sikap dan orientasi warga
suatu negara terhadap kehidupan pemerintahan negara dan politiknya.
10) Roy
Macridis
Budaya politik adalah sebagai tujuan bersama dan peraturan
yang diterima bersama.
11) Dennis
Kavanagh
Budaya politik adalah sebagai pernyataan untuk menyatakan
lingkungan perasaan dan sikap bagaimana sistem politik itu berlangsung.
12) Robert
Dahl
Budaya politik adalah satu faktor yang menjelaskan pola-pola
yang berbeda mengenai pertentangan politik.
13) Rusadi
Kantaprawira
Budaya politik merupakan persepsi manusia, pola sikapnya
terhadap berbagai masalah politik dan peristiwa politik terbawa pula ke dalam
pembentukan struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun
pemerintah(an), karena sistem politik itu sendiri adalah interrelasi antara
manusia yang menyangkut soal kekuasaan, aturan dan wewenang.
14) Brown
(1977)
Budaya Politik sebagai persepsi subyektif tentang sejarah
dan politik, keyakinan dan nilai-nilai mendasar, lokus identifikasi dan
loyalitas, serta pengetahuan dan harapan-harapan politik yang merupakan produk
dari pengalaman sejarah khusus dari bangsa/kelompok.
15) White
( 1979 )
Budaya politik sebagai matriks sikap dan perilaku dimana
system politik berada.
16) Aaron
Wildavskus
Budaya
politik secara luas menjelaskan orang-orang yang menganut nilai-nilai,
keyakinan – keyakinan, dan pilihan – pilihan yang melegitimasi jalan hidup yang
berbeda-beda (menekankan pada keterbukaan terhadap berbagai pendekatan dalam
kajian budaya politik).
Menurut Almond dan Powell ada 2 orientasi
Politik yaitu tingkat Masyarakat dan tingkat Individu :
1. Orientasi individu dalam system politik dapat
dilihat dari 3 komponen :
a. Orientasi kognitif berbagai keyakinan dan pengetahuan seseorang tentang
:
- system politik.
- tokoh pemerintahan
- kebijakan pemerintahan
- simbol-simbol
yang dimiliki oleh system politik seperti : ibukota negara,
lambang
negara, kepala negara, batas negara, mata uang, dll.
b. Orientasi Afektif menunjuk pada aspek perasaan atau ikatan emosional
individu pada system politik. Seperti – perasaan
khusus terhadap aspek system politik tertentu yang
membuatnya menerima dan menolak system
politik. Orientasi afektif ini
dipengaruhi oleh keluarga dan lingkungan.
c. Orientasi Evaluatif berkaitan dengan penilaian moral seseorang terhadap
sistem politik, kinerja sistem politik, komitmen terhadap nilai dan
pertimbangan politik.
2. Orienrtasi Tingkat masyarakat adalah pandangan dan sikap sesama warga negara yang meliputi rasa percaya dan
permusuhan antar individu, kelompok maupau
golongan. Sikap saling percaya
menumbuhkan saling kerja sama sedang sikap
permusuhan menimbuklkan konflik.
TIPE-TIPE BUDAYA POLITIK (ciri-ciri)
1. Budaya Politik Parokial ( parochial
Political Culture) :
Cirinya :
Ø
lingkupnya sempit dan kecil
Ø
masyarakatnya sederhana dan tradisional bahkan buta huruf
Ø
petani dan buruh tani
Ø
spesialisasi kecil belum berkembang.
Ø
pemimpin politik biasanya berperan ganda bidang ekonomi, agama
dan budaya.
Ø
masyarakatnya cenderung tidak menaruh minat terhadap objek politik
yang luas.
Ø
masyarakatnya tinggal di desa terpencil di mana kontak dengan system
politik kecil.
2. Budaya Politik Subjek (subject
Political Culture) :
Cirinya :
Ø
Orang secara pasif patuh pada pejabat pemerintahan dan undang- undang.
Ø
Tidak melibatkan diri pada politik atau golput.
Ø
Masyarakat mempunyai minat, perhatian, kesadaran terhadap system politik.
Ø
Sangat memperhatikan dan tanggap terhadap keputusan politik, atau output
Ø
Rendah dalam input kesadaran sebagai actor politik belum tumbuh.
3. Budaya Politik Partisipan (participant
Political culture) :
Sebagai insan politik, kegiatan-kegiatan politik yang dapat dilakukan sebagai
wujud partisipasi politik, antara lain :
a. Membentuk organisasi politik atau menjadi
anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang dapat mengontrol maupun memberi
input terhadap setiap kebijakan pemerintah.
b. Aktif dalam proses pemilu, seperti berkampanye,
menjadi pemilih aktif, dan menjadi anggota perwakilan rakyat.
c. Bergabung dalam kelompok-kelompok kepentingan
kontemporer, seperti unjuk rasa secara damai tidak anarkis atau merusak,
petisi, protes, dan demonstrasi.
Cirinya :
Ø
Kesadaran masyarakat bahwa dirinya dan orang lain anggota aktif dalam
kehidupan
politik.
Ø
Melibatkan diri dalam system politik sangat berarti walaupaun hanya sekedar
memberikan suara dalam
pemilu.
Ø
Tidak menerima begitu saja terhadap keputusan, kebijakan system politik
Ø
Dapat menilai dengan penuh kesadaran baik input maupun
output bahkan posisi dirinya
sendiri.
Menurut Muhtar Masoed dan Colin
MacAndrews ada 3 model budaya politik :
a. Model masyarakat demokratis industrial Yang terdiri
dari aktivis politik, kritikus politik.( Identik dengan budaya politik
partisipan).
b. Model Sistem politik otoriter rakyat sebagai subyek
yang pasif, tunduk pada hukumnya tapi tidak melibatkan diri dalam urusan
politik dan pemerintahan (Identik dengan budaya politik subjek).
c. Model masyarakat system demokratis pra
–industrial masyarakat pedesaan, petani, buta hurup, kontak politik sangat
kecil, (budaya politik Parokial).
SOSIALISASI POLITIK
1. Pengertian sosialisasi politik :
1. Kenneth P. Langton, Sosialisasi politik adalah cara bagaimana masyarakat meneruskan kebudayaan
politiknya.
2. Gabriel A. Almond, Sosialisasi politik adalah proses dimana sikap-sikap
politik dan pola – pola tingkah laku diperoleh atau dibentuk, dan
merupakan sarana bagi generasi muda untuk menyampaikan patokan politik dan
keyakinan politik.
3. Richard E. Dawson, sosialisasi politik adalah pewarisan pengetahuan , nilai dan
pandangan politik darimorang tua, guru dan sarana sosialisasi lainnya
bagi warga baru dan yang beranjak dewasa.
4. Dennis Kavanagh, sosialisasi politik adalah istilah untuk mengganbarkan proses dimana
seseorang mempelajari dan menumbuhkan pandangannya tentang politik.
5. Ramlan Surbakti, sosialisasi politik adalah proses pembentukan sikap dan orientasi politik
anggota masyarakatnya.
6. f. Alfian, sosialisasi Politik adalah usaha sadar untuk mengubah proses
sosialisasi politik masyarakat, sehingga mereka mengalami dan menghayati
nilai-nilai yang terkandung dalam suatu sistem politik yang ideal yang hendak
dibangun.
Sosialisasi politik dapat dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari, misalnya:
1) Dalam Lingkungan Keluarga, orang tua bisa mengajarkan
kepada anak-anak beberapa cara tingkah laku politik tertentu. Melalui
obrolan politik ringan sehingga tak disadarai telah menanamkan nilai-nilai
politik kepada anak-anaknya.
2) Di Lingkungan Sekolah,dengan memasukkan pendidikan
kewarganegaraan. Siswa dan guru bertukar informasdi dan berinteraksi
dalam membahas topik tentang politik.
3) Di lIngkungan Negara, secara hati-hati bisa
menyebarkan dan menanamkan ideologi-ideologi resminya.
4) Di Lingkungan Partai politik, Salah satu fungsi partai
politik adalah dapat memainkan perannya sebagai sosioalisasi politik.
Artinya parpol itu telah merekrut anggota atau kader danpartisipannya secara
periodik. Partai politik harus mampu menciptakan kesan atau image
memperjuangkan kepentingan umum.
Menurut
Ramlan Surbakti ada dua macam sosialisasi politik dilihat dari metode
penyampaian pesan :
a. Pendidikan Politik Yaitu proses dialogis diantara
pemberi dan penerima pesan. Dari sini anggota masyarakat mempelajari
simbol politik negaranya, norma maupun nilai politik.
b. Indoktrinasi Politik, yaitu proses sepihak ketika
penguasa memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat untuk menerima nilai ,
norma dan simbol yang dianggap pihak berkuasa sebagai ideal dan
baik.
Dalam
upaya pengembangan budaya politik, sosialisasi politik sangant penting karena
dapat membentuk dan mentransmisikan kebudayaan politik suatu bangsa, serta
dapat memelihara kebudayaan politik suatu bangsa, penyampaian dari
generasi tua ke generasi muda, dapat pula sosialisasi politik dapat mengubah
kebudayaan politik.
Menurut
Gabriel A. Almond, sosialisasi politik dapat membentuk dan
mentransmisikan kebudayaan politik suatu bangsa dan mememlihara kebudayaan
politik suatu bangsa dengan bentuk penyampaian dari generasi tua kepada
generasi muda. Terdapat 6 sarana atau agen sosialisasi politik
menurut Mochtar Masoed dan Colin MacAndrews, adalah :
a. Keluarga yaitu lembaga pertama yang dijumpai sesorang individu saat
lahir. Dalam keluarga anak ditanamkan sikap patuh dan hormat yang mungkin
dapat mempengaruhi sikap seseorang dalam sistem politik setelah dewasa.
b. Sekolah yaitu sekolah sebagai agen sosialisasi politik memberi pengetahuan
bagi kaum muda tentang dunia politik dan peranan mereka di dalamnya.
Disekolah memberi kesadaran pada anak tentang pentingnya kehidupan berbangsa
dan bernegara, cinta tanah air.
c. Kelompk bermain yaitu kelompok bermain masa anak-anak yang dapat membentuk sikap politik
seseorang, kelompok bermain saling memiliki ikatan erat antar anggota bermain.
Seseorang dapat melakukan tindakan tertentu karena temannya melakukan hal itu.
d. Tempat kerja yaitu organisasi formal maupun nonformal yang dibentuk atas dasar
pekerjaan seperti serikat kerja, sderikat buruh. Organisasi seperti ini
dapat berfungsi sebagai penyuluh di bidang politik.
e. Media massa yaitu informasi tentang peristiwa yang terjadi dimana saja dengan cepat
diketahui masyarakat sehingga dapat memberi pengetahuan dan informasi tentang
politik.
f. Kontak-kontak politik langsung yaitu pengalaman nyata yang dirasakan oleh seseorang
dapat berpengaruh terhadap sikap dan keputusan politik seseorang. Seperti
diabaikan partainya, ditipu, rasa tidak aman,dll.
BUDAYA POLITIK PARTISIPAN
1. Gabriel A. Almond dan Sidney Verba, budaya politik partisipatif atau disebut juga budaya politik demokrasi
adalah suatu kumpulan sistem keyakinan, sikap, norma, persepsi dan
sejenisnya, yang menopang terwujudnya partisipasi. Untuk terwujudnya
partisipasi itu warga negara harus yakin akan kompetensinya untukterlibat
dalam proses politik dan pemerintah memperhatikan kepentingan rakyat agar
rakyat tidak kecewa dan apatis terhadap pemerintah.
2. Ramlan Surbakti, partisipasi politik adalah keikutsertaan warga negara biasa dalam
menentukan segala keputusan yang menyangkut atau mempengaruhi
hidupnya. Ciri-cirinya adalah :
1. Perilaku warga negara yang bisa diamati bukan batiniah
(sikap dan orientasi).
2. Perilaku atau kegiatan itu mem,pengaruhi pemerintah
(pemegang kebijakan)
3. Kegiatan atau prilaku yang gagal ataupun berhasil
termasuk partisipasi politik.
4. Kegiatan mempengaruhui pemerintah dapat dilakukan
secara :
-
Langsung yaitu individu tidak menggunakan perantara dalam memepengaruhi
pemerintah.
-
Tak langsung yaitu menggunakan pihak lain yang dapat meyakinkan pemerintah.
5. Kegiatan mempengaruhi pemerintah dapat dilakukan
dengan prosedur wajar (konvensional) tidak berupa kekerasan (nonviolence)
seperti : ikut memeilih dalam pemilihan umum,mengajukan petisi, melakukan
kontak tatap muka, menulis surat, dll,dan ada yang melalui cara –cara diluar
prosedur yang wajar (tidak Konvensional) dan berupa kekerasan (violence),
seperti : demonstrasi (unjuk rasa), pembangkangan halus (golput),hura-hura,
mogok, serangan senjata, gerakan-gerakan politik, dan revolusi, kudeta,
makar,dll
3. Prof. Dr. Miriam Budiardjo, partisipasi politik adalah
kegiatan seseorang dalampartai plitik yang mencakup semua kegiatamnnsukarela
dimana seseorang turut dalam proses pemilihan pemimpin plitik dan turut
langsung atau tidak lanmgsung dalam pembentukan kebijakan umum.
PARTAI POLITIK
1.
Prof. Dr. Miriam Budiardjo, partai plitik adalah organisasi atau golongan
yang berusaha untuk memperoleh dan menggunakan kekuasaan.
2.
Sigmund Neuman,
partai politik adalah organisasi tempat kegiatan politik yang berusaha untuk
menguasai kekuasaan pemerintah serta merebut dukungan rakyat atas dasar
persaingan melawan suatu golongan atau golongan-golongan lain yang tidak
sepaham.
3.
Carl J. Friedrich, partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil
dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintah bagi
pimpinan partainya sehingga penguasaan itu memberikan mamfaat kepada anggota
partainya baik bersifat ideal maupun material.
FUNGSI PARTAI POLITIK
1. Sarana komunikasi politik, yaitu penyalur aspirasi
pendapat rakyat, menggabungkan berbagai macam kepentingan dan merumuskan
kepentingan yang menjadi dasar kebijaksanaannya. Upaya Partai politik
dalah mencapai fungsi ini adalah :
Ø
Memperjuangkan aspirasi rakyat agar menjadi kebijaksanaan umum oleh
pemerintah
Ø
Menyebarluaskan rencana-rencana dan kebijaksanaan pemerintah
Ø
Perantara (broker) dalam suatu bursa ide-ide
Ø
Bagi pemerintah bertindak sebagai alat pendengar, sedangkan bagi
warga masyarakat sebagai pengeras suara.
2. Sarana Sosialisasi Politik, yaitusarana untuk
memmberikan penanaman nilai-nilai, norma, dan sikap serta orientasi terhadap
fenomena politik tertentu. Upaya yang dilakukan untuk mencapai fungsi ini
adalah :
Ø
Penguasaan pemerintah dengan memenangkan setiap pemilu
Ø
Menciptakan image bahwa ia memperjuangkan kepentingan umum
Ø
Menanamkan solidaritas dan tanggung jawab terhadap para anggotanya maupun
anggota lain
3. Sarana
Rekrutmen Politik, yaitu mencari dan mengajakorang berbakat untuk turut aktif
dalam kegiatan plitik. Dengan demikian memperluas partisipasi
politik. Upaya yang dilakukan parpol adalah :
Ø
Melalui kontak pribadi maupun persuasi
Ø
Menarik golongan muda untuk didddik menjadi kader di masa depan
4. Sarana Pengatur
Konplik, yaitu mengatasi berbagai macam konplik yang muncul sebagai konsekuensi
dari negara demokrasi yang di dalamnya terdapat ersaingan dan perbedaan
pendapat. Biasanya masalah tersebut cukup mengganggu stabilitas
nasional. Hal ini mungkin saja dimunculkan oleh kelompok tertentu untukkepentingan
ppularitasnya. Upaya yang dilakukan partai politik adalah :
Ø
Bila anggta partai plitikyang memberikan informasi justru menimbulkan
kegelisahan dan perpecahan masyarakat,pimpinan partai politik harus segera
klarifikasi atau diselesaikan dengan baik.
Ø
Adanya kemungkinsn anggota partai plitik lebih mengejar kepentingan
pribadi/golongannya, sehingga berakibat terjadi pengkotakan politik atau
konplik yangbharus segera diselesaikan dengan tuntas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar